Fenomena "CROP CIRCLE" membawa berkah sekaligus korban jiwa
breakingnews, feature, fenomena, gallery 8:11 AM
Cerita-cerita tentang UFO sering kali berkembang menyusul penemuan "crop circle". Hal itu tidak hanya terjadi di Yogyakarta tepatnya di areal persawahan di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari Minggu, 23 Januari 2011, namun Potongan melingkar (crop circle) yang cukup besar dan membentuk pola tertentu juga ditemukan di areal persawahan di Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan hal ini juga terjadi di belahan dunia lain.
Belum ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan kebenaran cerita-cerita tersebut. Pemilik sawah yang terkena crop circle, mengaku tidak mendengar tanda-tanda pada malam sebelumnya, seperti gemuruh atau bunyi yang lain. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional setelah mengadakan penelitian menegaskan bahwa crop circle yang ditemukan di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bukanlah jejak unidentification flying objek atau UFO. Lembaga ini yakin bahwa crop circle ini bukan merupakan jejak UFO, ini murni buatan manusia. Mereka yakin hal itu karena rebahan batang padi yang roboh itu menunjukkan akibat ditekan hingga tercabut sampai ke akar-akarnya dan bukan pola ditimpa, pola tersebut juga banyak yang tidak simetris antara satu dengan lainnya. Petunjuk yang paling menguatkan adalah ditemukannya lobang bekas ditancapkan tongkat atau pipa di tengah lingkaran dan di sisi-sisi lainnya yang kuat dugaan digunakan untuk sumbu dalam menggerakkan alat penekan batang padi. Fenomena ini juga mengundang rasa penasaran Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Badan Tenaga Nuklir Nasional, sehingga pada Selasa siang mereka mengambil contoh tanah di lokasi penemuan "crop cicle" untuk diselidiki dan hasilnya tidak ditemukan anomali atau radiasi di lokasi tersebut.
Temuan yang sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, adanya tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang dan diyakini sebagai pendaratan pesawat ‘UFO’ dari planet lain itu menjadi objek wisata dadakan yang langsung dikunjungi ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut. Bahkan pada Selasa, 25 Januari 2011 sekitar jam 13.30 WIB area ini telah memakan korban tewas. Sungguh patut disayangkan, hanya karena rasa ingin tahu yang kuat, tanpa mempedulikan peringatan dari petugas yang mengamankan sektor "crop circle", jiwapun harus melayang. Korban tewas dengan luka di kepala akibat terbentur batu yang ada di bawah bukit setinggi sekitar 200 meter dari permukaan tanah.
Fenomena ini memang dapat dilihat dengan jelas dari puncak Bukit Suru. Puluhan warga bergantian memanjat bukit. Di beberapa sisi jalan bahkan dipasang tali pegangan untuk mendaki.
Belum ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan kebenaran cerita-cerita tersebut. Pemilik sawah yang terkena crop circle, mengaku tidak mendengar tanda-tanda pada malam sebelumnya, seperti gemuruh atau bunyi yang lain. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional setelah mengadakan penelitian menegaskan bahwa crop circle yang ditemukan di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bukanlah jejak unidentification flying objek atau UFO. Lembaga ini yakin bahwa crop circle ini bukan merupakan jejak UFO, ini murni buatan manusia. Mereka yakin hal itu karena rebahan batang padi yang roboh itu menunjukkan akibat ditekan hingga tercabut sampai ke akar-akarnya dan bukan pola ditimpa, pola tersebut juga banyak yang tidak simetris antara satu dengan lainnya. Petunjuk yang paling menguatkan adalah ditemukannya lobang bekas ditancapkan tongkat atau pipa di tengah lingkaran dan di sisi-sisi lainnya yang kuat dugaan digunakan untuk sumbu dalam menggerakkan alat penekan batang padi. Fenomena ini juga mengundang rasa penasaran Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Badan Tenaga Nuklir Nasional, sehingga pada Selasa siang mereka mengambil contoh tanah di lokasi penemuan "crop cicle" untuk diselidiki dan hasilnya tidak ditemukan anomali atau radiasi di lokasi tersebut.
Temuan yang sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, adanya tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang dan diyakini sebagai pendaratan pesawat ‘UFO’ dari planet lain itu menjadi objek wisata dadakan yang langsung dikunjungi ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut. Bahkan pada Selasa, 25 Januari 2011 sekitar jam 13.30 WIB area ini telah memakan korban tewas. Sungguh patut disayangkan, hanya karena rasa ingin tahu yang kuat, tanpa mempedulikan peringatan dari petugas yang mengamankan sektor "crop circle", jiwapun harus melayang. Korban tewas dengan luka di kepala akibat terbentur batu yang ada di bawah bukit setinggi sekitar 200 meter dari permukaan tanah.
Fenomena ini memang dapat dilihat dengan jelas dari puncak Bukit Suru. Puluhan warga bergantian memanjat bukit. Di beberapa sisi jalan bahkan dipasang tali pegangan untuk mendaki.
Posted by Tole-koe
on 8:11 AM.
Filed under
breakingnews,
feature,
fenomena,
gallery
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0